Memelihara tradisi menganyam noken
Jakart (ANTARA News) - Tidak lebih 15 perempuan di Timika berkumpul untuk mendapat pelatihan memadukan noken, tas dari serat kulit kayu, dengan anyaman. Terpancar rasa ingin tahu dari para mama, sebutan untuk ibu di Papua, melihat banyaknya alat berlatih menganyam, mulai dari tali berwarna-warni hingga gagang kayu untuk pegangan tas. Para mama biasa membuat noken dengan cara tradisional, berbekal jarum rajut dan gunting untuk tas tradisional Papua yang terbuat dari serat kayu atau dengan tangan bila membuat noken pandan. "Lebih mudah buat noken. Tapi, tidak apa, ini baru, nanti juga bisa," kata Mama Iriana Magay, di sela-sela latihan membuat kreasi anyaman dan noken, beberapa waktu lalu di Timika. Iriana, beserta belasan mama lainnya, siang itu mendapat materi membuat pegangan tas untuk dipadukan dengan noken buatan mereka di pelatihan yang diadakan Kementerian Perindustrian di Timika. Cornelia Lina Meiliasari, pengrajin dari Griya Anyam YL.Handicraft Yogyakarta, yang menj